Rabu, 26 September 2012

BORIA PENYENGAT

BORIA

Kesenian Boria selama ini dikenal berasal dari Pulau Pinang Malaysia. namun demikian di Indonesia khususnya Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang juga menyimpan khazanah seni tersebut. Munculnya kesenian ini di Pulau Penyengat terinspirasi dari kehidupan tentara Belanda yang bercokol di Kerajaan Riau pada abad ke 18.

Di Penyengat sendiri, kesenian ini hampir punah. satu-satunya penggiat yang masih hidup adalah bapak Raja Akup. Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang mencoba menggali kembali. Dengan dibantu oleh Azmi Machmud, Ikhsan, Raja Elfirafindra, Syafaruddin, boria Pulau Penyengat dapat di tampilkan pada Revitalisasi Budaya Melayu III tahun 2012.


Penampilan Boria pada RBM III Tahun 2012




Kesenian Boria dimainkan oleh kaum lelaki. Jumlah pemain sebanyak 20 orang ditambah 1 orang komandan yang disebut Kapten. Tugasnya adalah mengatur perbarisan dan menjadi ssentral cerita di dalamnya. Sementara anak buah dipimpin oleh seorang sarjen(sersan). 






Kapten Boria



Kapten bersama Sarjen


Gerakan dalam Boria cukup sederhana. Sumber gerak diambil dari gerak berbaris, hormat, keseharian, dan permainan anak-anak. Pola lantai berupa garis lurus dan lengkung. 
Busana terdiri dari Baju ala tentara Belanda, sepatu, kaos kaki, topi tarbus dan diberi pernak-pernik sehingga terkesan meriah. boleh menggunakan kacamata.
musik cukup sederhana dengan menggunakan genderang snar drum dan akordian. Boleh juga ditanbah terompet dan peluit.


Gerak permainan anak-anak

 Busana Boria

Rabu, 08 Agustus 2012

MAK YONG MUDA

 Lahirnya grup Makyong Muda di Kota Tanjungpinang pada Revitalisasi Budaya Melayu III tahun 2012, merupakan upaya menjawab tantangan akan keberadaan seni tradisi tersebut di Kepulauan Riau. selama ini berkembang pendapat kesenian Makyong adalah permainan masyarakat kampung, udik, ketinggalan zaman. lebih jauh lagi kesenian ini dianggap sulit untuk dipelajari. dengan tampilnya anak-anak TK, dan SD pada persembahan tersebut membutikan bahwa tidak ada yang sulit untuk dipelajari.


Pada awalnya anak-anak terlihat sedikit ogah-ogahan untuyk mengikuti latihan, tetapi dengan pendekatan yang baik, akhirnya mereka menjadi ketagihan mengikuti latihan makyong. Sungguh suatu kejutan yang Luar Biasa. Setelah lebih kurang dua bulan berlatih, mereka tampil maksimal dalam dua kali penampilan di RBM III.

Faradila Tiarasanti murid Kelas 6 SDN No.002 Tanjungpinang Timur 


Penampilan yang kompak menimbulkan decak kagum penonton

Selanjutnya Tanggal 12 Juli 2012 yang lalu mereka tampiul di Jogjakarta, tepatnya Concert hall ISI Jogjakarta.

Senin, 06 Juni 2011

GOBANG

Gobang adalah salah satu bentuk tarian rakyat  yang tumbuh dan berkembang di Kepulauan Riau, tepatnya di  Jemaja Kabupaten Anambas. Bagi masyarakat jemaja, tarian gobang digunakan untuk memeriahkan acara sunatan, perkawinan dan hari besar lainnya.


Kesenian Gobang ditampilkan di Panggung

ASAL USUL
ada dua fersi cerita asal usul kesenian gobang, pertama gobang diyakini sebagai kesenian tradisi masyarakat suku laut, atau lanun di Laut Cina Selatan. Pada saat mereka mendarat ke pantai, maka selalu mengadakan acara pesta pora merayakan keberhasilan mereka dalam merompak. Sebagai bentuk ekspresi, mereka menari dalam berbagai gaya ragam gerak. busananya juga tidak ada aturan. Kebiasaan ini terus berkembang dan bertahan sampai sekarang dengan penyesuaian bentuk sesuai perkembangan masyarakat.  kedua, gobang diyakini sebagai bentuk kesenian orang bunian (makhluk halus) di dalam hutan. menurut cerita ada seorang warga jemaja yang tersesat di hutan. tanpa disadarinya dia telah memasuki alam orang bunian. dalam kebingungannya, orang tersebut melihat sekelompok makhluk bunian yang sedang berpesta pora. rupa dan bentuk mereka sangat menyeramkan. baju mereka yang berwarna-warni mencolok, membuat suasana lebih menyeramkan. diantara makhluk tersebut ada yang membawa ternak hasil curian. Setelah dapat keluar dari alam bunian, orang tersebut menceritakan kepada teman-temannya. Mereka secara bersama-sama mencoba mencontoh bentuk orang bunian yang diceritakan oleh temannya tersebut. Lalu mereka bermain bersama-sama, menari dan bergembira. rupanya permainan itu begitu menarik sehingga terus dipertahankan sampai sekarang.
FUNGSI
Daalam masyarakat jemaja masa lalu kesenian ini memiliki fungsi  sakral/Religi dan Hiburan.
Fungsi religi, kesenian ini dipakai untuk membantu orang yang punya hajatan agar dapat terlaksana dengan baik. Sebagaimana kepercayaan yang berkembang di dalam lingkungan masyarakat jemaja dan sekitarnya, sangat percaya akan adanya makhluk halus yang sentiasa mengganggu setiap hajatan, misalnya saat Khitanan, atau pernikahan. Dengan adanya kesenian ini diharapkan makhluk halus pengganggu tidak akan sampai mengganggu yang punya hajat, karena terbuai bermain bersama sehingga melupakan tujuan awalnya.

Kesenian Gobang ditampilkan di Hotel

Fungsi hiburan, karena kesenian ini bersipat sosial dari masyarakat, oleh manyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. setiap orang boleh ikut menari asalkan dapat menampilkan topeng atau pakaian yang tidak mudah dikenali. Makanya sering dijumpai setiap orang memiliki topeng di rumahnya masing-masing. mereka yang mau menari tiudak perlu diundang. apabila ada hajatan dan menampilkan lkesenian gobang, maka datang sajalah dan menari bersama.

Kesenian Gobang ditampilkan di Hotel

UNSUR KESENIAN GOBANG
1. Musik
    
    Alat musik yang digunakan adalah sebagai berikut:
    a. gendang panjang 
    b. gong
    c. gendang pasu/bebano
    d. serunai

2. Busana
    Busana yang dipakai terbagi dua yaitu:
    a. topeng Ka
        Topeng ka adalah busana yang beraneka warna dengan menggunakan topeng yang terbuat dari kayu.    
        Ada pula berbusana seperti binatang ternak. aksesoris lainnya peluit, kaleng susu yang diberi tali goni 
        (diolesi minyak tanah, apabila ditarik akan menimbulkan bunyi)
    b. topeng Lawa
        Topeng Lawa yaitu busana berupa jas lengkap, topi bulat, sepatu, dan selendang pembalut muka. Setiap 
        penari 
        Topeng Lawa akan membawakan sebuah lampu senter.

3. Nyanyian
    Nyanyian yang mengiringi tari gobang terdiri dari lagu abang, kintong, abang temelan, diding, yakyun, cik 
    minat, ganjo, gindong, anak burung, anak malang, timang burung, lengkung, dalung, orang padang, linau.
    
4. Bentuk Pertunjukan
    a. Pembuka, diawali dengan tetabuhan gendang panjang pukul satu, pukulan dua, dan pukulan tiga.
    b. Inti, diawali dengan lagu abang, dan masuklah para penari. biasanya diawali oleh penari topeng ka. 
        kemudian topeng lawa. Penari Topeng ka tidak dapat disatukan dengan penari topeng lawa. artinya para 
        penari akan mengelompok sesuai dengan topeng yang mereka pakai.
   c. Penutup. paara penari akan muncul bersama-sama dan satu persatu membuka topeng merka. barulah 
       tahu diantara satu sama lainnya. Bagian Penutup ini biasanya diakhiri dengan gendang panjang.

5. Waktu dan Durasi Pertunjukan
    Gobang dimainkan pada malam hari. Untuk pertunjukan di tempat perkawinan biasanya dimulai pukul 
    21.00 sampai pukul 04.00, ditandai ayam berkokok. diselingi dengan juadah cemilan terutama bubur 
    kacang hijau.

Selasa, 24 Mei 2011

ZAFIN

Tari Zafin adalah sebuah bentuk tari yang berkembang di Nusantara. Tari ini dibawa oleh para pedagang dari hadralmaut ke Nusantara. Setelah berada di Nusantara, tari ini berkembang sesuai dengan kondisi alam daerah setempat. akhirnya berkembanglah berbagai bentuk zafin. Untuk wilayah Kepulauan Riau, zafin berkembang dengan berbagai bentuk sekitar pertengahan abad ke-19. Keragaman bentuk zafin di Kepulauan Riau disebabkan sulitnya perhubungan pada masa lalu. Laut menjadi penghalang komunikasi antar daerah. maka dari itu berkembanglah zafin penyengat, zafin pesisir, zafin Tambelan, zafin Siantan, zafin Bunguran. meski demikian masih diyakini memiliki sumber yang sama yakni zafin Sambas



Tari zafin sangat digemari karena langkahnya yang lincah dan dinamis. Perbedaan dalam langkah Zafin terdapat pada hitungan dalam musik. gong pada pengiring ditandai pada hitungan ke-4 dan ke-8. langkah pertama pada hitungan satu. dan ada juga yang memulai dengan gantung pada gong hitungan 8.

Zafin telah memiliki struktur yang baku dalam semua bentuk. diawali dengan sembah, alif, isi dan diakhiri dengan tahto. pada masa lalu, dan mungkin sampai sekarang para penari yang menentukan untuk berhenti dengan cara meminta tahto kepada pemusik.

Senin, 23 Mei 2011

TARI MELAYU TRADISI

Kemana akan kita bawa tari tradisi?
Jika ianya dianggap kuno, lalu dari mana kita harus memulai untuk mendapatkan identitas baru tari dalam kontek kekinian. Kita tidak bisa meninggalkan akar sejara karena ada awal itulah maka kita bisa berbuat hari ini. Pertanyaannya adalah sudah berapa banyak potensi tradisi yang telah habis kita kupas.
Beberapa tari kreasi yang berangkat dari tradisi di Kota Tanjungpinang tidak mengupas habis apa yang akan mereka garap. Misalnya Tari Topeng Lawa, yang berangkat dari kesenian gobang. banyak hal yang mesti diperhatikan. musik, busana, gerak tari atau komposisi nya. untuk mengangkat sebuah tradisi semestinya ada kajian sehingga apa yang digarap benar-benar memiliki kesinambungan dalam kemunculan kebaruan.

Sabtu, 14 Mei 2011

KETOPRAK

Seni Pertunjukan Ketoprak yang ada di Tanjungpinang dikembangkan oleh Sanggar seni Jawa Ngesti Rahayu pimpinan Ibuk Maria Titik Pangestuti

Kamis, 12 Mei 2011

RANDAI KUANTAN KOTA TANJUNGPINANG

Kesenian randai tumbuh dan berkembang di kawasan Sumatera Barat sampai ke bagian Timur. kesenian ini merambah ke Kabupaten Kuantan Singingi. selanjutnya masyarakat Kuantan Singingi yang bermastautin di Tanjungpinang membentuk kelompok permainan Randai

Permainan randai memasukkan unsur Tari nyanyi dan lakon di dalamnya. Inti pertunjukan adalah cerita yang dibawakan. Pembukaan di dahului dengan menari melingkar yang dilakukan oleh para pendukung. Setelah itu mulailah cerita dimainkan. Pertukaran babak dilakukan dengan nari bersama yang diringi nyanyian setempat. pada saat tarian pergantian babak inilah para penonton selalu ikut menari.

Penutupan pertunjukan diakhiri dengan menari melingkar bersama-sama. Biasanya dilakukan oleh para pendukung saja karena terdapat ritual penutupan pertunjukan.