Tari Zafin adalah sebuah bentuk tari yang berkembang di Nusantara. Tari ini dibawa oleh para pedagang dari hadralmaut ke Nusantara. Setelah berada di Nusantara, tari ini berkembang sesuai dengan kondisi alam daerah setempat. akhirnya berkembanglah berbagai bentuk zafin. Untuk wilayah Kepulauan Riau, zafin berkembang dengan berbagai bentuk sekitar pertengahan abad ke-19. Keragaman bentuk zafin di Kepulauan Riau disebabkan sulitnya perhubungan pada masa lalu. Laut menjadi penghalang komunikasi antar daerah. maka dari itu berkembanglah zafin penyengat, zafin pesisir, zafin Tambelan, zafin Siantan, zafin Bunguran. meski demikian masih diyakini memiliki sumber yang sama yakni zafin Sambas
Tari zafin sangat digemari karena langkahnya yang lincah dan dinamis. Perbedaan dalam langkah Zafin terdapat pada hitungan dalam musik. gong pada pengiring ditandai pada hitungan ke-4 dan ke-8. langkah pertama pada hitungan satu. dan ada juga yang memulai dengan gantung pada gong hitungan 8.
Zafin telah memiliki struktur yang baku dalam semua bentuk. diawali dengan sembah, alif, isi dan diakhiri dengan tahto. pada masa lalu, dan mungkin sampai sekarang para penari yang menentukan untuk berhenti dengan cara meminta tahto kepada pemusik.
Selasa, 24 Mei 2011
Senin, 23 Mei 2011
TARI MELAYU TRADISI
Kemana akan kita bawa tari tradisi?
Jika ianya dianggap kuno, lalu dari mana kita harus memulai untuk mendapatkan identitas baru tari dalam kontek kekinian. Kita tidak bisa meninggalkan akar sejara karena ada awal itulah maka kita bisa berbuat hari ini. Pertanyaannya adalah sudah berapa banyak potensi tradisi yang telah habis kita kupas.
Beberapa tari kreasi yang berangkat dari tradisi di Kota Tanjungpinang tidak mengupas habis apa yang akan mereka garap. Misalnya Tari Topeng Lawa, yang berangkat dari kesenian gobang. banyak hal yang mesti diperhatikan. musik, busana, gerak tari atau komposisi nya. untuk mengangkat sebuah tradisi semestinya ada kajian sehingga apa yang digarap benar-benar memiliki kesinambungan dalam kemunculan kebaruan.
Jika ianya dianggap kuno, lalu dari mana kita harus memulai untuk mendapatkan identitas baru tari dalam kontek kekinian. Kita tidak bisa meninggalkan akar sejara karena ada awal itulah maka kita bisa berbuat hari ini. Pertanyaannya adalah sudah berapa banyak potensi tradisi yang telah habis kita kupas.
Beberapa tari kreasi yang berangkat dari tradisi di Kota Tanjungpinang tidak mengupas habis apa yang akan mereka garap. Misalnya Tari Topeng Lawa, yang berangkat dari kesenian gobang. banyak hal yang mesti diperhatikan. musik, busana, gerak tari atau komposisi nya. untuk mengangkat sebuah tradisi semestinya ada kajian sehingga apa yang digarap benar-benar memiliki kesinambungan dalam kemunculan kebaruan.
Sabtu, 14 Mei 2011
KETOPRAK
Seni Pertunjukan Ketoprak yang ada di Tanjungpinang dikembangkan oleh Sanggar seni Jawa Ngesti Rahayu pimpinan Ibuk Maria Titik Pangestuti
Kamis, 12 Mei 2011
RANDAI KUANTAN KOTA TANJUNGPINANG
Kesenian randai tumbuh dan berkembang di kawasan Sumatera Barat sampai ke bagian Timur. kesenian ini merambah ke Kabupaten Kuantan Singingi. selanjutnya masyarakat Kuantan Singingi yang bermastautin di Tanjungpinang membentuk kelompok permainan Randai
Permainan randai memasukkan unsur Tari nyanyi dan lakon di dalamnya. Inti pertunjukan adalah cerita yang dibawakan. Pembukaan di dahului dengan menari melingkar yang dilakukan oleh para pendukung. Setelah itu mulailah cerita dimainkan. Pertukaran babak dilakukan dengan nari bersama yang diringi nyanyian setempat. pada saat tarian pergantian babak inilah para penonton selalu ikut menari.
Penutupan pertunjukan diakhiri dengan menari melingkar bersama-sama. Biasanya dilakukan oleh para pendukung saja karena terdapat ritual penutupan pertunjukan.
Permainan randai memasukkan unsur Tari nyanyi dan lakon di dalamnya. Inti pertunjukan adalah cerita yang dibawakan. Pembukaan di dahului dengan menari melingkar yang dilakukan oleh para pendukung. Setelah itu mulailah cerita dimainkan. Pertukaran babak dilakukan dengan nari bersama yang diringi nyanyian setempat. pada saat tarian pergantian babak inilah para penonton selalu ikut menari.
Penutupan pertunjukan diakhiri dengan menari melingkar bersama-sama. Biasanya dilakukan oleh para pendukung saja karena terdapat ritual penutupan pertunjukan.
Langganan:
Postingan (Atom)